Pengertian hipertensi
Bagi masyarakat awam, tidak banyak yang memahami betapa pentingnya kita menjaga tekanan darah agar tetap normal, supaya tidak terserang hipertensi atau tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit sepertiserangan jantung, stroke dan gangguan ginjal. Darah dibawa dari jantung ke seluruh bagian tubuh kita melalui pembuluh darah yang disebut arteri. Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan darah ke dinding pembuluh darah arteri saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan ini dapat diukur dengan berbagai macam cara, tapi cara yang paling sering adalah menggunakan tensimeter air raksa dan stetoskop. Tekanan darah dicatat sebagai 2 kelompok misalnya , 120/80 mmHg. Angka pertama yaitu 120 adalah tekanan darah sistolik, dan angka 80 adalah diastolik. Satuan tekanan darah dinyatakan dalam mmHg atau mili meter air raksa.
Berikut adalah klasifikasi tekanan darah menurut report of the joint committee on national committee on prevention, detection, evaluation and treatment of high blood pressure pada bulan juli 2003.
Kategori | Tekanan Darah Sistolik | Tekanan Darah Diastolik | ||
---|---|---|---|---|
Normal | < width="177">(dan) <> | Pra-hipertensi | 120-139 mmHg | (atau) 80-89 mmHg |
Stadium 1 | 140-159 mmHg | (atau) 90-99 mmHg | ||
Stadium 2 | >= 160 mmHg | (atau) >= 100 mmHg |
Tanda - tanda hipertensi
Dari tabel di atas terlihat bahwa hipertensi adalah memiliki tekanan sistolik 140 atau lebih tinggi dan distolik 90 atau lebih tinggi. Jika ini terjadi biasanya penderita hipertensi mengalami pusing atau sakit kepala tanpa sebab yang jelas, mudah capek dan sering terjadi pendarahan pada hidung (mimisen). Tetapi banyak penderita hipertensei tidak mengalami keluhan apapun. Jika tekanan darah kita sudah menunjukkan angka hipertensi maka hal ini dapat merusak pembuluh darah yang ada di seluruh organ tubuh. Hipertensi akan semakin parah jika seseorang menderita penyakit kencing manis (diabetes mellitus).
Hubungan hipertensi atau tekanan darah tinggi dengan penyakit ginjal
Karena hipertensi dapat merusak pembuluh darah, sedangkan darah disaring oleh ginjal maka terdapat hubungan yang sangat erat antara hipertensi dan ginjal. Sehingga hipertensi dapat merusak ginjal, dan penderita penyakit ginjal juga dapat menyebabkan hipertensi. Kondisi hipertensi juga akan menambah parah berbagai macam penyakit seperti jantung, diabetes mellitus atau kencing manis, kegemukan dan stroke. Oleh sebab itu Anda harus mengetahui kondisi tekanan darah dan ginjal. Lakukan pemeriksaan keduanya secara rutin minimal 6 bulan sekali. Dengan mengetahui kondisi ginjal dan tekanan darah maka kita dapat mencegah
hipertensi dan ginjal.
Tips sehat bagi penderita hipertensi
Jika Anda sudah terlanjur terkena hipertensi, maka untuk mendapatkan tekanan darah kembali normal maka kita harus melakukan hal - hal sebagai berikut.
Semoga dengan uraian di atas dapat bermanfaat bagi kita semua sehingga kita dapat hidup lebih sehat. Komentar, pengalaman dan pertanyaan saya tunggu di form komentar.
3 komentar
mengurangi garam, gimana ya biar bisa makan tetep gurih..
obat hipetensi
obat hipetensi generik
obat hipetensi terbaik
obat hipetensi yang bagus
obat hipetensi golongan
Hydro C
Posting Komentar